MAKALAH
TEKHNIK I/O
SISTEM
INTERFACING
![]() |
Disusun Oleh :
Fahruddin Yusuf Habibi
(140403020020)
SISTEM INFORMASI
FAKULTAS
TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS
KANJURUHAN MALANG
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa atas karunia serta anugerah nya saya dapat menyelesaikan tugas
UAS Mata Kuliah Tekhnik I/O dalam pembuatan makalah
Makalah ini berisi tentang Sistem Interfacing dalam
Tekhnik I/O. Makalah ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa
sebagai referensi dalam belajar atau sebagai bahan bacaan untuk menambah
wawasan yang telah ada, serta sebagai bahan untuk penentuan nilai tugas. Selain
itu, penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, kepada
kedua orang tua, teman-teman, dan semua pihak yang telah memberikan dukungan
dan bantuannya dalam penyusunan makalah ini.
Malang, 6 Juni 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
........................................................................................................ 2
DAFTAR ISI
....................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
.................................................................................................. 4
A.
Latar Belakang
....................................................................................................... 4
B.
Rumusan Masalah
.................................................................................................. 4
C.
Tujuan
..................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
.................................................................................................. 5
A.
Pengertian
Analog………….................................................................................. 5
B.
Pengertian
Digital………...................................................................................... 7
C.
Perbedaan Analog
dan
Digital............................................................................... 10
D.
Perbedaan Analog
dan Digital Menururt Karakteristik........................................... 11
E.
Kelebihan Sistem
Analog....................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analog adalah sinyal data dalam
bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah
karakteristik gelombang. Dua parameter/karateristik terpenting yang dimiliki
oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi.
Digital adalah sinyal data dalam
bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai
besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua kemungkinan, yaitu 0 dan 1,
sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal
digital hanya mencapai jarak jangkauan pengiriman data yang relative dekat.
Dalam pembelajaran Sistem
Interfacing ini kita akan mengenal apa itu analog dan digital, apa perbedaan
antara analog dan digital, apa saja keunggulan dari system analog dan digital.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
Itu Analog dan Digital ?
2. Apa
Perbedaan Sistem Analog dan Digital ?
3. Apa
Keunggulan Sistem Analog dan Digital ?
C. Tujuan
1. Mengetahui
Apa Itu Analog dan Digital.
2. Mengetahui
Apa Perbedaan Sitem Analog dan Digital.
3. Mengetahui
Keunggulan Sistem Analog dan Digital.
BAB II
ANALOG
DAN DIGITAL
A.
PENGERTIAN
ANALOG
Analog
adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang continue, yang membawa informasi
dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/karakteristik terpenting
yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Gelombang
pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable
dasar, yaitu amplitude, frekuensi, dann phase.
-
Amplitude
Amplitude merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan sinyal
analog.
-
Frekuensi
Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan
detik.
-
Phase
Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat
tertentu.
Analog
disebarluaskan melalui gelombang elektromagnnetik (gelombang radio) secara
terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh factor “penggangu”. Analog
merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman
sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan.
Jadi system analog merupakan suatu bentuk komunikasi elektromagentik yang
menggatungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik.
Misalnya
ketika seseorang berkkomunikasi dengan menggunakan telepon, maka suara yang
dikirim melalui jaringan telepon tersebut dilewatkan melalui gelombang. Dan
kemudian, ketika gelombang ini diterima, maka gelombang tersebutlah yang
diterjemahkan kembali ke dalam bentuk suara, sehingga si penerima dapat
mendengar apa yang disampaikan oleh pembicara lainnya dari kamunikasi tersebut.
Sinyal
analog merupakan pemanfaatan gelombang elektronik. Proses pengiriman suara,
misalnya pada teknologi telepon, dilewatkan melaului gelombang elektronmagnetik
ini, yang bersifat variable dan berkelanjutan. Satu komplit gelombang dimulai
dari voltase nol kemudia menuju voltase tertinggi dan turun hingga voltase
terendah dan kemali ke voltase nol. Kecepatan dari gelombang ini disebut dengan
hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik.
Misalnya
dalam satu detik, gelombang dikirimkan sebanyak 10, maka disebut dengan 10
Hz. Contohnya sinyal gambar televise, atau suara radio yang dikirimkan
secara berkesinambungan.
Pelayanan
dengan menggunakan sinyal ini agak lambat dan gampang eror dibandingkan dengan
data dalam bentuk digital. Gelombang analog ini disebut dengan baud. Baud
adalah sinyal atau gelombang listrik analog. Satu gelombang analog sama dengan
satu baud.
Kelemmahan
dari system ini adalah tidak bias mengukur suatu dengan cukup teliti. Karena
hal ini disebabkan kemampuan mereka untuk secara konsisten terus menurus
merekam perubahan yang terus menerus terjadi,, dalam setiap pengukuran yang
dilakukan oleh system analog ini ada peluang keragu-raguan akaan hasil yang dicapai,
dalam sebuah system yang membutuhkan ketepatan kordinasi dan ketepatan
angka-angka yang benar dan pas, kesalahan kecil akibat kesalahan menghitung
akan berdampak besar dalam hasil akhir. System ini butuh ketepatan dan
ketelitian yang akurat, salah satu bentuknya adalah otak kita.
Contoh
saja telepon yang berbasis analog, telepon yang pada awalnya ditemukan pada
tahun 1876, diniatkan sebagai media untuk mengirimkan suara, dan salah satu
penerapan konsep analog. Sampai pada tahun 1960-an. Penerapan analog ini masih
tetap bertahan. Setelah itu mulai mengarah kepada teknologi digital. Begitu
juga dengan televisi analog yang menerjemahkan sinyal menggunakan gelombang
radio. Pemancar televise mengirim gambar dan suara melalui gelombang radio,
diterima oleh antenna rumah dan diterjemahkan menjadi gambar yang kita tonton.
Berbagai
contoh system analog :
·
Perekam
pita magnetic.
·
Penguat
audio.
·
Computer
analog : computer yang digunakan untuk mengelola data, kualitatif, karena
computer ini digunakan untuk memproses data secara terus menerus dan mengenal
data sebagai besaran fisik yang diukur secara terus menerus kelluaran dari
computer jenis ini adalah dalam bentuk dial dan grafik. Contoh : besaran arus
listrik.
Gambar. 1.1 Gelombang analog
B.
PENGERTIAN
DIGITAL
Digital
merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang
tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua
keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi tranmisi
dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengirim data yang relative
dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal
diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan
bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa
nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nillai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21).
Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00,01,10, dan 11.
Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit
adalah sebesar 2n buah. Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik
yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog, seperti :
-
Mampu
mengirim informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan innformasi dapat
dikirim dengan kecepatan tinggi.
-
Penggunaan
yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kwalitas dan
kuantitas informasi itu sendiri.
-
Informasi
dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
-
Dapat
memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimkannya secara
interaktif.
Pemahaman
yang mudah tentang analog dan digital adalah pada pita kaset lagu dan file mp3.
Jia meng-copy (menyalin) atau merekam pita kaset, tentu hasilnya banyak
ditentukan oleh alat perekamnya, kebersihannya “head” rekamnya, dan sebagainya,
semakin banyak merekam ke tempat lain, kualitas suaranya akan berubah. Tapi
dengan meng-copy file mp3, akan mendapatkan salinannya sama persis dengan
aslinya, berapapun banyaknya kamu menggandakannya. Kini ada juga yang menyalin
lagu-lagu dari pita kaset menjadi file, atau yang sering disebut
“mendigital-isasi”. Namun dalam bidang audio ini, system analog masih memiliki
beberapa “keunggulan” dibanding system digital, yang menyebabkan masih ada
beberapa penggemar fanatic yang lebih menyukai rekaman analog.
Perbedaan
kamera analog (manual) dan kamera digital hanya terletak pada media
penyimpanannya, kalau kamera sebelumnya “menyimpan” data gambar dalam bentuk
film yang kamu proses dulu untuk mendapatkan “foto”nya, sementara kamera
digital menyimpan data gambarnya dalam bentuk data “digital” yang
bias langsung dilihat saat setelah “terfoto”.
Dalam
bidang telekomunikasi, perbedaan telepon analog dan digital bukan berdasarkan
jenis pesawat teleponnya, namun pada “sistem” di sentral teleponnya, walaupun
untuk mendukung system sentral yang digital, diperlukan pesawat telepon khusus.
Begitu juga dengan siaran televise analog dan televise digital. Siaran analog
kadang – kadang terganggu dengan kendala cuaca, letak bangunan, dan penyebab lainnya,
sementara siaran digital memilii kualitas suara dan gambar yang lebih bagus,
karena “data”nya tidak mengalami “gangguan” saat dikirim ke TV Penerimanya.
Kelebihan
informasi digital adalah kompresi dan kemudahan untuk ditransfer ke media
elektronik lain. Kelebihan ini dimanfaatkan secara optimal oleh teknologi
internet, misalnya dengna menaruhnya ke suatu website atau umumnya disbut
dengan meng-upload. Cara seperti ini disebut online di dunia cyber.
System tranmisi digital menyediakan :
·
Tingkat
pengiriman informasi yang lebih tinggi;
·
Perpindahan
informasi yang lebih banyak;
·
Tingkat
kesalah yang lebih rendah dibandingkan system analog;
·
Peningkatan
ekonomi.
Contoh
saja computer, computer mengolah data yang ada secara digital, melaui sinyal
listrik yang diterimanya atau dikirimkannya. Pada prinsipnya
computer hanya mengenal dua arus, yaitu on dan off, atau dengan istlah dalam
angkanya sering juga dikenal dengan 1 (satu) atau nol (0). Kombinasi dari arus
on atau ogg inilah yang membuat computer melakukan banyak hal, baik dalam
mengenal huruf, gambar, suara, bahkan film.
Film yang
menarik yang akan kita tonton dalam format digital. Perkembangan tekonologi
digital dari computer dapat mengakibatkan dampak positif dari segala
pihak yang dapat memanfaatkannya. Contohnya saja untuk menerbitkan buku atau
tulisan dapat secara online. Penjualan buku atau tulisan dapat dilakukan
melalui internet tanpa melalui penjualan seperti di pasar. Pengguna dapat
membaca abstraksi sebuah buku atau tulisan dan sebuah buku utuh di took buku
ini. Media digital seperti ini dapat hadir dengan membuat tulisan atau buku.
Buku yang
memabg dari format computer atau dengan mengkonversikan buku-buku yang teklah
lama dicetak dulu dalam format online. Metode seperti ini
membutuhka software peranti lunak yang bernama optical character
recognition (OCR). Software ini kemudian akan mengkoversikan kalimat – kalimat
yang tercetak dalam karakter-karakter yang dapat dibaca computer.
Begitu
juga dengan televise digital, televise digital adalah standar baru transmisi
gambar dan suata untuk menggantikan system analog yang ada sekarang. Selain
keunggulan kualitas gambar/ suara, televise digital juga menjanjikan
penghematan yang luar biasa dalam hal lebar bandwidth sinyal siaran, krisis
keterbatasan alokasi frekuensi akan hilang sehingga akan lebih bantak channel
yang bias ditawarkan ke pemirsa. Tidak hanya itu, stasiun pemancar atau stasiun
televise juga bias menggunakan beberapa sinyal dalam satu lebar gelombang yang
sama, memungkinkan untuk melakukan siaran atau menambahkan isi atau informasi
tembahan dalam sinyal televise digital. Untuk yang memanfaatkan televise kabel/
satelit, bias memanfaatkannya untuk melihat jadwal atau informasi tambahan
dalam bentuk teks dalam sebuah program/channel tertentu.
Contoh
system digital saat ini (sebelum system analog)
·
Audio
recording (CDs, DAT, mp3,) Phone system swithing;
·
Automobile
engine control ;
·
Kawalan
automasi (mesin dan robot dalam pembuatan sesuatu produk dan lif);
·
Movie
effect, still dan video camera;
·
Pengiraan
(Computing).
Gambar. 1.2 Gelombang Digital
C.
PERBEDAAN
ANALOG DAN DIGITAL
Perbedaan system analog dan digital telah dibagi
atas beberapa perbedaan yang mana setiap definisi perbedaan itu berbeda-beda,
yaitu :
NO
|
ANALOG
|
DIGITAL
|
1
|
Teknologi lama
|
Teknologi baru
|
2
|
Dirancang untuk voice
|
Dirancang untuk voice dan opsi –
opsi pengujian yang lengkap
|
3
|
Tidak efisien untuk data
|
Informasi discreate level
|
4
|
Permasalahan noisy dan rentang
eros
|
Kecepatan lebih tinggi
|
5
|
Kecepatan lebih rendah
|
Overhead rendah
|
6
|
Overhead tinggi
|
Setiap signal digital dapat
dikonversikan ke analog
|
D.
PERBEDAAN
ANALOG DAN DIGITAL MENURUT KARAKTERISTIK.
Karakteristik
system digital adalah bahwa ia bersifat diskrit,sedangkan system
analogbersifat continue sehingga pengukuran yang didapat sebenarnya lebih tepat
dari system digital hanya saja banyak keuntungan yang lain yang dimiliki oleh
system digital. Masing – masing system tersebut mempunyai kelebihan dan
kekurangan sendiri tergantung dari untuk kasus apa system tersebut digunakan.
Beberapa keunggulan dari system digital adalah :
· Teknologi digital menawarkan biaya lebih
rendah, keandalan (reability) lebih baik, pemakaian ruangan yang lebih kecil
dan konsumsi daya yang lebih rendah;
· Teknologi digital membuat kualitas komunikasi
tidak tergantung pada jarak;
· Teknologi digital lebih bergantung pada
noise;
· Jaringan digital ideal untuk komunikasi data
yang semakin berkembang;
· Teknologi digital memungkinkan pengenalan
layanan-layanan baru;
· Teknologi digital menyediakan kapasitas
tranmisi yang besar;
· Teknologi digital menawarkan fleksebilitas.
v MENURUT PESAN ATAU MESSAGE
Pesan
analog adalah kuantitas fisik yang bervariasi terhadap waktu dan dalam bentuk
continue. Contoh sinyal analog adalah tekanan akustik yang dihasilkan ketika
kita berbicara dan arus voice pada saluran telepon konvensional. Karena
informasi terkandung pada gelombang yang selalu berubah terhadap waktu, maka
system komunikasi analog harus dapat mentransmisikan gelombang ini pada tingkat
fidelitas tertentu. Fidelitas dapat diartikan seberapa mirip sinyal yang telah
dikonvermasikan dibandingkan dengan sinyal sumber asal atau sinyal sebelumnya.
Semakin mirip sinyal tersebut dengan sinyal sebelum konversi maka fodelitasnya
semakin baik.
Pesan
digital adalah deratan symbol yang merepresentasikan informasi. Karena
informasi terkandung dalam symbol-simbol, maka system komunikasi digital harus
dapat mengangkut symbol-simbol tersebut dengan tingkat akurasi tertentu. Yang
menjadi pertimbangan utama dalam disain system adalah menjaga agar symbol tidak
berubah.
v PERBEDAAN MENURUT CARA KERJA
System
digital merupakan bentuk sampling dari system analog. Digital pada dasarnya di
code-kan dalam bentuk bilangan biner (Hexa). Besarnya nilai suatu system
digital dibatasi oleh lebarnya/ jumlah bit (bendwidth). Jumlah bit juga sangat
mempengaruhi nilai akurasi system digital. Contoh kasus ada system digital
dengan lebar 1 byte (8 bit).
Pada
system analog, terdapat amplifier di sepanjang jalur tranmisi. Setiap amplifier
menghasilkan penguatan (gain), baik menguatkan sinyal pesan maupun noise
tambahan yang menyertai di sepanjang jalur tranmisi tersebut. Pada siste
digital, amplifier digantikan regenerative repeater. Fungsi repeater selain
menguatkan sinyal, juga “membersihkan” sinyal tersebut dari noise. Pada sinyal
“unipolar baseband”, sinyal input hanya mempunyai dua nilai – 0 atau 1. Jadi
repeater harus memutuskan, maka dari kedua kemungkinan tersebut yang boleh
ditampilkan pada interval waktu tertentu, untuk menjadi nilai sesungguhnya di
sisi terima.
Keuntungan
kedua dari system komunikasi digital adalah bahwa ktia berhubungan dengan
nilai-nilai, bukan dengan bentuk gelombang. Nilai-nilai bisa dimanipulasi
dengan rangkaian-rangkaian logika, atau jika perlu, dengan mikroprosesor.
Operasi-operasi matematika yang rumit bias secara mudah ditampilkan untuk
mendapat fungsi-fungsi pemrosesan sinyal atau keamanan dalam tranmisi sinyal.
Keuntungan ketiga berhubungan dengan range dinamis. Kita dapat mengilustrasikan
hubungan ini dalam sebuah contoh. Perekaman disk piringan hitam analog
mempunyia masalah terhadap range dinamik yang terbatas. Suara-suara yang sangat
keras memerlukan variasi alur yang ekstrim, dan sulit bagi jarum perekam untuk
mengikuti variasi – variasi tersebut. Sementara perekam secara digital tidak
mengalami masalah karena semua nilai amplitude-nya, baik yang sangat tinggi
maupun yang sangat rendah, ditranmisikan menggunakan urutan sinyal terbatas
yang sama. Namun di dunia ini tidak ada yang ideal. Demikian pula hallnya
dengan system komunikasi digital. Kerugian system digital dibandingkan dengan
system analog adalah, bahwa system digital memerlukan bandwidth yang besar.
Sebagai contoh, sebuah kanal suara tunggal dapat ditranmisikan menggunakan
single-sideband AM dengan bandwidth yang kurang dari 5 kHz. Dengan menggunakan
system digital, untuk mentransmisikan sinyal yang sama, diperlukan bandwidth
hingga empat kali dari system analog. Kerugian yang lain adalah selalu harus
tersedia sinkronisasi. Ini penting bagi system untuk mengetahui kapan setiap
symbol yang terkirim mmullai dan kapan berakhir, dan perlu meyakinkan apakah
setiap symbol sudah terkirim dengan benar.
Secara
mudahnya, digital itu adalah 0 dan 1, atau logika biner, atau diskrit, sedang
analog adalah continous. Digital bisa dilihat sebagai analog yang
dicuplik/disampling, kalau samplingnya semakin sering atau deltanya makin
kecil, katakana mendekati nol, maka sinyal digital bias terlihat menjadi analog
kembali. Menghitung sinyal digital lebih gampang karena diskrit, sedang analog
anda harus menggunakan diferensial integral.
Kalau
alat-alat yang digital, itu yang dibuat dan bekerja didasarkan pada prisip
digital, ini lebih gampang dari analog, tapi sekarang ini analog menjadi trend
lagi, karena digital dengan clock yang semakin kecil Giga Herzt atau lebih,
perilakunya sudah menjadi seperti rangkaian analog, jadi diperlukan ahli-ahli
rangakaian analog. Kalau untuk telekomunikasi, mau tidak mau maksih melibatkan
system analog, karena harus menggunakan sinyal pembawa (carrier), komunikasi
digitalpun hanya datanya di digitalkan (digital (0-1) dimudulasikan dengan
carrier sinyal analog) di akhirnya harus diubah lagi jadi analog. Kalau contoh
komponen yang bekerja dengan prinsip analog : transistor, tabung TV, IC-IC TTL,
IC Catu Daya. Digital : IC Logika,microcontroller, FPGA. Rangkaian analog
adalah kebutuhan dasar yang tak tergantikan di banyak system yang kompleks,
dan menuntut kenerja yang tinggi.
E.
KELEBIHAN
SISTEM ANALOG
Dibalik system analog yang tergolong
klasik ini teradat beberapa kelebihan – kelebihannya, yaitu:
1. Pemrosesan sinyal dari alam secara
alamiah, sinyal yang dihasilkan alam itu adalah berbentuk analog. Misalnya
sinyal suara dari mikrofon, seismograph dsb, walaupun kemudian bias diproses
dalam domain digital, sehingga banyak alat yang mempunyai bagian ADC dan DAC.
Pembuatan ADC dan DAC dengan presisi dan kecepatan tinggi, komunikasi daya
rendah itu sangat sulit, ini memerlukan orang-orang analog;
2. Komunikasi digital untuk mengirim
sinyal melalui kabel yang panjang biasanya juga harus diubah dulu menjadi
sinyal analog, memerlukan juga perancangan ADC dan DAC;
3. Disk Drive Electronics Data
Storage → binary (digital) dibaca oleh “magnetic head” → ANALOG (small, fewmili
Volt, high noise) disini sinyal perlu di “amplified,filtered, and digitized”;
4. Penerimaan nirkabel (wireless)
sinyal yang diambil/ diterima oleh antenna penerima RF adalah ANALOG (fewmili
volt, high noise);
5. Penerima optis menerima data
kecepatan tinggi melalui jalur fiber optic yang panjang data harus diubah
menjadi bentuk cahaya (light) = ANALOG perlu perencanaan rangkaian kecepatan
tinggi, dan pita lebar (broad band) oleh orang analog. (saat ini kecepatan
receiver 10-40 Gb/s);
6. Sensor Video Camera → citra/image
diubah menjadi arus menggunakan larik fotodioda system ultrasonic → menggunakan
sensor akustik untuk menghasilkan tegangan yang propesional dengan amplitude
accelerometer → mengaktifkan kantong udara ketika kendaraan menabrak
sesuatu, maka perubahan kecepatan diukaran sebagai akselerasi itu adalah
kerjaan Analog;
7. Mikroprosessor dan Memory walaupun
sesungguhnya DIGITAL, tapi pada kecepatan tinggi (high speed digital design),
perilakunya mirip sinyal analog → perlu pengertian tentang system analog.
v KENAPA ANALOG LEBIH SULIT DARI DIGITAL?
Karena
system analog adalah system yang terdahulu yang sulit di mengerti bagi orang
yang baru mengetahui system digital, namun system digital adalah system yang
simple, namun ada bebarapa kesulitan analog dari digital, yaitu :
1.
Digital hanya mempertimbangkan
speed, power dissipation analog harus mempertimbangkan speed, power
dissipation, gain, precission, supply voltage dsb;
2.
Analog lebih sensitive terhadap
derau/noise, crosstalk dan interferensi (kecepatan dan presisi);
3.
Jarang yang bisa diotomatisasi dalam
perancangan seperti digital yang bias di Lay Out dan sintesis secara otomatis;
4.
Modeling dan Simulation untuk analog
memerlukan pengalaman karena banak efek dan perilaku yang “aneh”;
5.
Teknologi sekarang banyak digunakan
dan dirancang untuk memproduksi produk digital, karena itu sulit kalau mau
memproduksi yang analog.
Dalam
konteks computer (mesin komputer) maka analog dan digital dalam penerapannya
yaitu :
·
Analog computer digunakan untuk data
yang berbentuk fisik, seperti misalnya arus listrik, temperature, kecepatan,
tekanan, dll;
·
Digital computer digunakan untuk
data berbentuk angka atau huruf keunggulan;
·
Memproses data lebih tepat
dibandingkan dengan computer analog;
·
Dapat menyimpan data selama masih
dibutuhkan oleh proses;
·
Dapat melakukan operasi logika;
·
Data yang telah dimasukkan dapat
dikoreksi atau dihapus;
·
Output dari computer digital dapat
berupa angka, huruf, grafik maupun gambar.